Rabu, 24 April 2013

PERANGKAP KESEIMBANGAN TINGKAT RENDAH



TEORI NELSON

R. Nelson membangun teori yang disebut “Perangkap Teseimbangan Tingkat-Rendah” bagi negara terbelakang. Seperti tesis “Upaya Minimum Krisis Leibenstein”, teori nelson juga di dasarkan pada hipotesa Malthus bahwa dengan kenaikan pendapatan per kapita di atas “tingkat biaya penghidupan minimum”, penduduk suatu negara cenderung meningkat. Pada mulanya, penduduk tumbuh cepat bersama kenaikan pendapatan per kapita. Tetapi bila mana tingkat pertumbuhan penduduk mencapai “batas fisik atas”, ia mulai menurun bersama kenaikan lebih lanjut pada pendapatan perkapita.

Menurut Nelson, “penyakit ekonomi negara terbelakang dapat didiagnosa sebagai tingkat keseimbangan stabil pendapatan per kapita pada atau dekat dengan kebutuhan biaya hidup”. Pada tingkat keseimbangan stabil pendapatan perkapita, laju tabungan dan setelah itu laju investasi netto keduanya berada pada tingkat yang rendah. Usaha-usaha yang dilakukan untuk menaikan laju tabungan dan investasi melalui laju pertumbuhan pendapatan nasional total, ternyata dibuntuti oleh laju pertumbuhan penduduk yang tinggi yang mendorong balik pendapatan perkapita tersebut ketingkat keseimbangan stabilnya. Jadi ekonomi terbelakang terjerat dalam Perrangkat Keseimbangan Tingkat Rendah.

Nelson menyebutkan empat kondisi teknologis dan sosial yang mendatangkan perangkap tersebut, yaitu:
  1. Kondisi tinggi antara tingkat pendapatan perkapita dan laju pertumbuhan penduduk.
  2. Kecenderungan yang rendah untuk menggunakan pendapatan perkapita tambah guna meningkatkan investasi perkapita.
  3. Kekurangan lahan yang baik untuk ditanami.
  4. Metode produksi yang tidak efisien.

Ada dua faktor lainnya, yaitu kelambanan budaya dan kelambanan ekonomi. Kelambanan budaya menyebabkan kelambanan ekonomi, dan sebaliknya.

Studi mengenai pembangunan negara terbelakang mengungkapkan bahwa kebanyakan dari mereka terjerat dalam perangkap keseimbangan tingkat-rendah disebabkan oleh adanya kondisi yang disebutkan di atas

Tiga hubungan untuk menggambarkan perangkap ekonomi pada tingkat rendah, yaitu:
  1. Pendapatan adalah fungsi dari persediaan modal, tingkat teknologi dan besarnya penduduk.
  2. Investassi netto terdiri dari modal yang tercipta dari tabungan dalam bentuk tambahan dari persediaan alat dan perlengkapan sektor industri plus tambahan lahan baru pada luas lahan yang sedang di olah .
  3. Dengan penapatan perkapita rendah, perubahan jangka pendek laju pertumbuhan penduduk merupakan akibat dari perubahan tingkat kematian, dan perubahan tingkat kematian itu merupakan akibat dari perubahan tingkat pendapatan perkapita. Namun demikian waktu pendapatan perkapita mencapai tingkat jauh diatas kebutuhan tingkat hidup, kenaikan berikutnya pada pendapatan perkapita tidak lagi mempunyai pengaruh yang berarti pada tingkat kematian.

Perangkap keseimbangan tingkat rendah akan menjadi semakin kuat jika laju pertumbuhan penduduk semakin cepat mengikuti kenaikan tertentu pada pendapatan per kapita dan kaju pertumbuhan pendapatan total berjalan semakin lambat mengikuti kenaikan investasi. Untuk keluar dari perrangkap ini ekonomi tersebut memerlukan “suatu lompatan terputus” melampaui tingkat pendapatan perkapita (y/p)’ supaya dapat mencapai titik keseimbangan tidak stabil baru yaitu L. Dengan melewati titik ini, pendapatan berkembang pada laju yang lebih tinggi dari pada laju pertumbuhan penduduk yang stabil pada batas fisik atas. Jadi kenaikan pendapatan perkapita adalah kumulatif melampaui tingkat (y/p)’ sampai perekonomian mencapai titik (y/p)’’ dimana laju pertumbuhan pendapatan sama dengan laju pertumbuhan penduduknpada satu titik keseimbangan stabil baru N.

Nelson menunjuk pada sejumlah faktor untuk melepaskan diri dari perangkap keseimbangan negara tingkat rendah yaitu: 
  1. Harus ada lingkunan sosial politik yang menguntungkan di negara bersangkutan
  2. Struktur sosial harus di ubah dengan memnberikan tekanan lebih besar pada penghematan dan kewirswastaan.
  3. Langkah-langkah harus di ambil untuk mengubah distribusi pendapatan, pada waktu yang sama memungkinkan akumulasi kekayaan oleh penananm modal.
  4. Harus ada program investasi pemerintah yang menyeluruh.
  5. Pendapatan dan modal harus dinaikan dengan dana yang di dapat dari luar negeri.
  6. Teknologi produksi yang lebih baik harus di pakai untuk memanfaatkan secara penuh sumber-sumber yang ada sehingga pendapatan naik dari input tertentu.

 Usaha unttuk melepaskan diri dari perangkap keseimbangan tingkat rendah di negara keterbelakangan memerlukan penerapan semua langkah tersebut secara berkesinambungan supaya laju pertumbuhan pendapatan naik lebih cepat dari pada laju pertumbuhan penduduk. Sekali hal ini tercapai diatas tingkat pendapatan perkapita minimum tertentu, pertumbuhan yang berkesinambungan akan terjadi tanpa tindakan pemerintah berikutnya sampai tingkat pendapatan perrkapita yang tinggi tercapai.

TEORI-TEORI KLASIK PEMBANGUNAN EKONOMI

Teori-teori klasik pembangunan ekonomi melalui 4 aliran pemikiran yang tekkadang bersaing, 4 pendekatan tersebut adalah:

  1.  Model Pertumbuhan Tahap Linear (Linear Stages of Growth Models)
  2. Teori dan Pola Perubahan Struktural (Theories and Patterns of Structural Changes)
  3. Revolusi Ketergantungan Internasional (The International Depedence Revolution)
  4. Kontrarevolusi Pasar Bebas Neoklasik (The Neoclasical, Free Market Counterrevolution)

1. TAHAP LINEAR, PEMBANGUNAN SEBAGAI PERTUMBUHAN

Tahap-Tahap Pertumbuhan Rostow 
Negara maju telah melampaui tahap "tinggal landas secara otomats", sedangkan negara berkembang atau terbelakang pada umumnya masih tahap masyarakat tradisional atau tahap ke dua yakni menyusun kerangka dasar tinggal landas.

2. MODEL PERUBAHAN STRUKTURAL

Teori Pembangunan Lewis
Pembangunan yang terbelakang terdiri dari 2 sektor, yaitu:
  •  Sektor Tradisional
Marginal produktifitas tenaga kerja sama dengan Nol. Lewis mendefenisikan  surplus labor sebagai suatu fakta bahwa  jika sebagian tenaga kerja itu ditarik dari sektor pertanian maka sektor tersebut tidak akan kehilangan outputya.

  • Sektor Industri Perkotaan Moderen
Tingkat produktifitasnya yang tinggi dan menjadi tempat penampungan tenaga kerja yang ditransfer dari sektor subsisten.

Kritikan Terhadap Model Lewis
  •  Tingkat pengalihan tenaga kerja dan penciptaan kesempatan kerja sebanding dengan tingkat akumulasi modal sektor moderen. tingginya tingkat akumulasi modal, maka tinggi juga tingkat pertumbuhan sektor moderen dan semakin cepat penciptaan lapangan kerja baru. Namun kenyataannya keuntungan para kapitalis akan selalu ditanamkan ke Luar Negeri yang akan menciptakan pelarian modal.
  • Adanya dugaan bahwa pedesaan mempunyai kelebihan tenaga kerja, sedangkan di perkotaan terjadi penyerapan faktor-faktor produksi secara optimal (full employment), Namun keadaannya yang terjadi di dunia ketiga pengangguran di perkotaan cukup besar dan hanya sedikit surplus tenaga kerja di pedesaan.
  • Adanya dugaan bahwa pasar tenaga kerja yang kompetitif di sektor moderen dapat menjamin kelangsungan upah rill di perkotaan yang konstan smapai pada titik dimana surplus tenaga kerja habis dipakai. Dugaan ini tidak dapat dipakai.
  • Adanyanya asumsi tingkat hasil yang semakin menurun di sektor industri moderen
Perubahan Struktural dan Pola-Pola Pembangunan 
Berlawanan dengan teori Lewis, dimana teori ini menyatakan bahwa peningkatan tabungan dan investasi merupakan syarat yang harus dipenuhi, akan tetapi tidak dapat berdiri sendiri dalam memacu pertumbuhan ekonomi.
Adanya kendala-kendala ekonomi yaitu:
  • Terbatasnya SDA dan SDM
  • Kendala kelembagaan : lemahnya mekanisme dan sasaran pemerintah
  • Kendala Internasional : kelangkaan akses untuk modal dan teknologi moderen untuk menghadapi persaingan dalam perdagangan internasional
  • tingkat kemajuan diantara sesama negara berkembang

3. REVOLUSI KETERGANTUNGAN INTERNASIONAL

Model Ketergantungan Neokolonial
Pengembangan pemikiran kaum Marxis. Model ini menghubungkan keberadaan negara-negara terbelakang terhadap revolusi sejarah antara negara kaya dan miskin dalam suatu sistem kapitalis internasional.

Model Paradigma Palsu 
Menghubungkan keterbelakangan negara dunia ketiga dengan kesalahan dan ketidaktepatan saran yang diberikan oleh pengamat atau pakar internasional

Tesis Pembangunan Dualistik
 Gagasan akan adanya sebuah negara bermasyarakat ganda. Pandangan ini melihat bahwa dunia terbagi dalam 2 kelompok besar yakni negara-negara kaya dan miskin, dan diantara negara berkembang terdapat penduduk yang kaya diantara banyak penduduk yang miskin.

Teori-Teori Ketergantungan Mempunyai 2 Kelemahan, yaitu :
  1. Teori-teori ini hanya menawarkan sedikit penjelasan formal dan informal mengenai apa yang harus dilakukan oleh negara-negara tersebut guna mengawali dan menjaga kelangsungan pembangunan.
  2. pengalaman ekonomi negara berkembang dengan diikuti oleh kampanye revolusi dan produksi yang dikelola pemerintah kebanyakan mengalami kegagalan.

4. KONTRA REVOLUSI NEOKLASIK FUNDAMENTALISME PASAR

Teori Pertumbuhan Noeklasik
Pertumbuhan output selalu bersumber dari satu atau lebih dari 3 faktor, yaitu: 
  1. Kualitas dan kuantitas tenaga kerja
  2. Penambahan modal
  3. Penyempurnaan teknologi
Perekonomian Tertutup
Tidak menjalani hubungan dengan pihak luar, tingkat tabungannya yang rendah (CP) dan dalam jangka pendek mengalami laju pertumbuhan yang lambat apabila dibandingkan dengan perekonomian yang memiliki tingkat tabungan tinggi.

Perekonomian Terbuka
Mengadakan hubungan perdagangan, investasi, dan hubungan yang lain-lain dengan pihak luar, mengalami peningkatan pendapatan perkapita.



EKONOMI PEMBANGUNAN

3 Nilai Inti dari Pembangunan
  • Kecukupan : kemampuan dasar kebutuhan-kebutuhan pokok atau dasar
  • Harga diri untuk jadi manusia seutuhnya
  • Kebebasan : kemampuan untuk memilih
3 Tujuan Inti Pembangunan
  • Peningkatan ketersediaan dan perluasan distribusi barang-barang kebutuhan pokok
  • Peningkatan standar hidup : pendapatan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, peningkatan nilai-nilai kultural dan kemanusiaan
  • Perluasan pilihan-pilihan ekonomi dan sosial
Keragaman Struktural Dunia Ketiga
  • Ukuran negara : luas geografis, jumlah penduduk, tingkat pendapatan
  • Latar belakang sejarah
  • Persediaan SDA dan SDM
  • Komposisi etnik dan agama
  • Arti penting dari sektor pemerintah dan sektor swasta serta masyarakat sipil
  • Sifat dasar struktur industri
  • Kadar ketergantungan terhadap kekuatan-kekuatan politik dan ekonomi luar negeri
  • Pembangunan kekuasaan, kelembagaan, struktur politik di dalam negeri
Karakteristik Umum Negara Berkembang
  • Standar hidup yang rendah
  •  Tingkat produktifitas yang rendah
  • Tingkat pertumbuhan penduduk dan ketergantungan yang tinggi
  • Ketergantungan pendapatan yang tinggi pada sektor pertanian dan mengekspor produk-produk primer (bahan mentah)
  • Pasar yang tidak sempurna dan kurangnya informasi
  • Ketergantungan dan kerapuhan hubungan internsional
Perbedaan Penting yang Mempengaruhi Prospek Pertumbuhan Ekonomi dan Syarat-Syarat Terlaksananya Pembangunan Ekonomi Moderen
  • Perbedaan kekayaan alam dan kualitas modal manusia
  • Perbedaan tingkat pendapatan perkapita dan GDP dibandingkan dengan negara-negara lain
  • Perbedaan iklim
  • Perbedaan jumlah penduduk, distribusi dan laju pertumbuhannya
  • Peran sejarah migrasi internasional
  • Perbedaaan dalam memperoleh profit dari perdagangan Internasional
  • Kemampuan dalam melakukan penelitian, pengembangan dalam bidang ilmiah dan teknologi dasar
  • Stabilitas dan fleksibelitas lembaga-lembaga politik dan sosial
  • Efektifnya lembaga-lembaga ekonomi dalam negeri